Mulai hari ini,kau dan aku bukan lagi Sahabat.Aku akan memusuhi semua keturunanmu sehinggalah kau menemui kembali Jarum ajaibku!!",teriak Helang marah sebelum terbang pergi dengan dendam.Ayam pun berasa sangat bersalah dan menyesal kerana ketamakkannya untuk terbang sehingga melupakan amaran Helang agar tidak menghilangkan jarumnya.Dia boleh sahaja menjahit sayapnya itu hari ini,namun kerana terlalu gopoh untuk terbang dia terus menjahitnya dalam keadaan cuaca yang mendung dan hujan.
Dongeng Anak Kisah Ayam yang Berkelahi dan Burung Elang - Di suatu desa, hiduplah dua ekor ayam jantan yang hidupnya selalu bermusuhan dan sering berkelahi antara keduanya. Hingga pada suatu hari, mereka kembali berkelahi, saling mematuk. Mereka berkelahi hingga ada salah satu diantaranya kalah dan lari menjauh. Ayam jantan yang memenangkan perkelahian tersebut dengan bangga terbang keatas atap kandang dan mengepak-ngepakkan sayapnya lalu berkokok dengan sangat keras seolah-olah dirinya ingin memberitahukan kepada seisi dunia tentang kemenangannya tersebut. Tetapi saat itu pula seekor burung elang yang sedang terbang mencari mangsa untuk dimakannya mendengar dan akhirnya elang tersebut melihat ayam jantan yang sedang berkokok tersebut, lalu Burung elang tersebut menyambar dengan sangat cepatnya dan menerkam tubuh Ayam jantan itu. Ayam jantan yang satunya yang tadi terkalahkan melihat kejadian tersebut, dirinya pun keluar dari tempat persembunyiannya dan mengambil tempat di atas atap kandang tersebut dan berkokok menandakan dirinyalah sebagai pemenang baru. Jadi pembelajaran apa yang bisa kita ambil dari Dongeng Ayam yang Berkelahi dan Burung Elang tersebut, adalah "Janganlah bersikap sombong, karena kesombongan dapat berakibat buruk pada diri kita sendiri." Sekian dan Terima kasih !!! Baca juga Dongeng Anak sebelum Tidur lainnya, disini.
Ayambetina tertarik mendengar cerita burung helang. Ayam betina hendak terbang seperti burung helang. Ayam betina hendak meminjam jarum emas itu. Burung helah bersetuju untuk meminjamkan jarum emas kepunyaannya. Burung helang meminjamkan jarun emasnya kepada ayam betina selama sehari kerana dia cuma mempunyai sebatang jarum emas sahaja.
Fabel Ayam Dan Burung Elang - Tersebutlah dua sahabat yang selalu hidup rukun satu sama yang lain, mereka begitu erat menjalin tali persahabatanya, dialah sang Ayam Jago dan sang selalu saling membantu dalam semua kesulitan kehidupan, tidak pernah menghitung-hitung bantuan yang mereka berikan masing-masing, itulah nilai persahabatan sejati mereka yang biasanya sang ayam Jago akan pergi ke hutan untuk mencari makanan, Si Ayam Jago sedang asyik mengais-ngais tanah tatkala seekor harimau lapar sedang mengintainya dari semak belukar yang tidak jauh dari tempatnya mencari tiba-tiba harimau pun muncul, sudah tidak tahan menahan lapar untuk memangsa si Ayam Jago, maklum saja sang Harimau sudah dua hari tidak terbirit-birit si Ayam Jago pun berlari secepatnya untuk menyelamatkan diri dari sang pemangsa yang sudah terkenal kekejaman sang harimau siRaja sang harimau pun dengan segala kemampuan mengejar mangsanya tanpa berhenti untuk segera menangkap dan Ayam Jago tidak bisa terbang, sehingga dia hanyalah berlari di tanah dengan segala usahanya untuk selamat dari kejaran sang pemangsa saja usaha sang Ayam Jago untuk lari dari kejaran sang Raja hutan, harimau bukanlah tandingannya dalam berlari si AyamJago telah terpepet disela pojokkan sebuah pohon beberapa langkah lagi sang Harimau meloncat untuk menerkam, maka tamatlah sudah riwayat sang Ayam Jago untuk hidup didunia ini, keadaan sudah sedemikian gawat rupanya saat Tuhan sang pencipta rupanya masih sayang terhadap sang Ayam Jago, sang penyelamat secara tiba-tiba datang dengan beberapa kali patukkan dan cakaran yang membuat sang harimau si Raja Hutan ketakutan dan lari menghindar masuk ke dalam hutan dengan bekas luka patukkan dan cakaran yang mengeluarkan banyak yang begitu tepat waktu telah dilakukan sang Elang untuk sang Ayam Jago sahabat karibnya, tentu saja sang Ayam Jago sangat berterima kasih kapada sang Elang sahabatnya tercinta."Terima kasih kawan! engkau telah datang tepat waktu untuk menolongku, kalau tidak ada engkau, aku telah berada diperut sang harimau," kata sang Ayam Jago dengan nafasnya yang tersenggal-senggal."Aku sahabatmu, sepantasnya aku menolomngmu kawan, bukankah kita harus saling tolong menolong dalam setiap kesusahan yang kita alami kawan," kata sang Elang sambil tersenyum itu sang Ayam Jago sangat beruntung sekali nasibnya bisa selamat dari kejaran sang Harimau yang sangat gesit dan lincah berkat pertolongan sang Elang yang memang sahabat Ayam Jago sahabat sang Elang terdiam murung memikirkan nasibnya, seandainya tadi tertangkap tentu saja dia tidak akan lagi bertemu sang sahabat yang baik seperti sang Elang yang baik hati."Sudahlah kawan, jangan bersedih serta murung begitu, engkau sekarang sudah selamat, walaupun mungkin engkau masih shok,"sahut sang elang dengan sangat tegas."Ya,! apa daya nasib seekor ayam yang hanya bisa berjalan di tanah tidak bisa terbang sepertimu, andai saja aku bisa terbang sepertimu sahabat tentu aku akan dengan mudah selamat dari siapa pun yang mengejar serta mengincarku," sang ayam Jago berkeluh kesah kepada sang Elang."Akan aku coba membantu keinginanmu, namun itu pun kalau saja bangsa burung yang mempunyai sebuah pusaka memberi pinjam kepadaku," kata sang Elang."Pusaka! pusaka apakah yang engkau maksudkan?" tanya sang Ayam Jago."Begini! bangsa burung mempunyai satu buah pusaka yang namanya Jarum Emas, alat tersebut dapat digunakan bangsaku untuk menyulam sayap-sayap kami sehingga kami bisa terbang." jawab sang Elang. "Untuk itu berdoalah kawan semoga aku diberi pinjam Jarum Emas tersebut untuk menolongmu." lalu sang Elang pun terbang membungbung tinggi berusaha untuk meminjam Jarum Emas kepada Raja pimpinan burung hari sudah sore sang Ayam Jago pun akhirnya pulang kerumahnya untuk istirahat, besok dia akan menunggu kedatangan sang sahabatnya burung harinya sang Ayam Jago telah berada di depan rumahnya menunggu sang burung Elang sahabatnya yang akan meminjamkan Jarum Emas untuk menyulam sayapnya agar bisa terbang layaknya seekor ditunggu pun akhirnya datang juga tepat waktu, setelah istirahat sebentar dan mimun air yang disuguhkan sang ayam Jago burung Elang membuka pembicaraan."Begini sahabatku! aku telah diberikan pinjam Jarum Emas oleh sang Raja burung, namun dengan satu catatan bahwa engkau harus berjanji untuk menjaganya dengan baik dan jangan sampai menghilangkan benda pusaka ini," kata sang Elang."Engkau tidak usah khawatir masalah ini, aku sahabatmu tidak mungkin aku mengecewakanmu," tegas sang Ayam Jago."Baiklah pergunakan dengan bijak jangan engkau pinjamkan kepada siapa pun tanpa ada izin dariku, engkau mengerti!" sang Elang pun berkata dengan sangat tegas."Baiklah siap, aku akan selalu menjaga serta bertindak bijak dengan barang pusaka ini," sang Ayam Jago pun kembali menjawab."Sekarang hatiku tenang dan percaya kepadamu Jarum itu aku pinjamkan selama tiga hari saja dan aku akan kembali," berkata sang Elang lalu terbang keangkasa raya nan Jago dengan segera menyulam sayapnya mengunakan benda pusaka Jarum Emas, tetapi baru setengah sayap yang disulamnya dia sudah tidak sabar untuk mencoba terbang dan dengan sembarangan dia menaruh benda pusaka di atas saja ketika itu dia sudah bisa terbang naik keatas pagar yang terdapat ditempat itu, "Alaa mak.......aku bisa terbang akhirnya !!!" teriak si Ayam Jago dengan sangat bahagia dan bangga untuk saat ini dia hanya bisa terbang setinggi pagar rumah saja tetapi si Ayam Jago sudah sangat senang dan bangganya setengah mati, tiba-tiba sang Ayam Betina datang Betina sangat takjub melihat si Ayam Jago yang sedang bertengger dengan bangga di atas pagar yang cukup tinggi, "Jago, Jago! bagaimana engkau bisa di atas pagar?" tanya sang ayam Betina."Tentu saja aku terbang," jawab sang Ayam Jago dengan congkak di depan sang Ayam Betina merasa bangga."Apakah bisa?" Tanya sang ayam Betina hatinya dibikin sangat penasaran sekali dengan sikap sang Ayam Jago tersebut."Mudah saja, aku telah meminjam benda pusaka Jarum Emas untuk menyulam sayapku makanya aku bisa terbang," si Ayam Jago menerangkan kepada sang Ayam Betina."Jarum Emas benda pusaka maksudmu apa?" tanya sang Ayam Betina."Engkau lihat saja di atas batu, disitu ada Jarum Emas, sulamlah sayapmu nanti engkau pun akan seperti aku bisa terbang," si Ayam Jago menunjukkan Jarum Emas yang tergeletak di atas Ayam Jago telah lupa akan janjinya untuk tidak sembarangan meminjamkan benda pusaka Jarum Emas terhadap siapa saja tanpa seizin dari sang burung Elang menunggu lama lagi sang Ayam Betina lalu menyulam sayapnya dengan terburu-buru dan baru selesai sebagian dia sudah tidak sabar untuk mencoba terbang persis seperti si Ayam Jago tatkala tadi sedang saja sebentar menyulam si Ayam Betina langsung mencoba terbang, demikan dia ulangi terus menerus tidak sabar sama sekali dan akhirnya dia dapat juga terbang naik ke atas bersama sang Ayam Jago bertengger di atas berdua begitu bahagia dapat bertengger ditempat tinggi lalu mereka bercengkrama penuh dengan kegembiraan dan setelah lama bertengger mereka terbang kembali turun untuk menyelesaikan apa yang terjadi, Jarum Emas yang tadi dipakai sang Ayam Betina telah raib hilang entah kemana, mereka berdua lalu mencarinya disela-sela bebatuan ditanah juga dirumput-rumput sekitar tempat itu namun Jarum Emas nya tetap saja tidak sang Ayam Jago berpikir apa yang menyebabkan benda pusaka itu hilang, "Mungkin tadi tatkala engkau mengibaskan sayap-sayapmu mencoba untuk terbang Jarum Emas terhempas dari batu ini," kata sang Jago kepada sang Betina."Baiklah kita cari terus sampai ketemu aku tidak ingin dimarahi sang burung Elang sahabatku," kata sang ayam berdua panik setelah hari menjelang sore benda pusaka masih tetap raib tidak tentu rimbanya, kerena paniknya sang Ayam Jago dan sang Ayam Betina sampai-sampai mencakar tanah guna mencari benda pusaka yang menurutnya masuk ketanah terkubur."Bisa saja Jarum Emas terselip juga tertimbun tanah yang kita injak-injak dari semenjak tadi," kata mereka berdua sambil terus mengais-ngais tanah dengan cakarnya berharap hari mau menjelang gelap mereka baru berhenti mencari sambil berjanji besok harinya pencarian akan dilanjutkan harinya mereka berdua mencari benda pusaka yang hilang, namun Jarum Emas tersebut tetap tidak dapat ditemukan kembali, semakin panik saja sang ayam hari lagi kesempatan untuk dapat menemukan Jarum Emas yaitu hari ketiga yang dijanjikan sang burung Elang untuk datang mengambil kembali Jarum Emas.
PesanMoral Cerita Dongeng Fabel Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang adalah : Jangan pernah mengkhiati kepercayaan yang diberikan kepada kita, karena itu akan membuat orang lain kecewa dan tak mempercayai kita lagi. Berusahalah menjadi orang yang mampu mengemban amanah. Dan Jangan pernah mengambil atau meminjamkan sesuatu tanpa seijin pemiliknya.
Salam jumpa lagi di Cerita Dongeng Indonesia bersama kami, Kak Edi yang selalu setia menuliskan dongeng untuk sobat baca. Kali ini kami akan menuliskan cerita tentang persahabatan ayam jago dan Burung Elang. Pada zaman dahulu kala, di hutan rimba hiduplah sepasang sahabat karib yang sangat baik. Mereka adalah ayam Jago dan burung Elang. Keakraban dan kedekatan mereka hampir seperti keluarga, diantara mereka tak jarang saling membantu dan menolong satu sama lain. Pada suatu hari ketika si ayam jago sedang asik menikmati suasana pagi di dalam hutan, tanpa sepengetahuanya di balik semak-semak ada sekor singa yang sedang mengintai dan siap memangsanya. “Hupp…!!” singa melompat hendak menerkam ayam jago, namun secara reflex Ayam jago bisa mengelak dari terkaman singa. Ia pun berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri, tapi singa itu terus mengejarnya. “Hai ayam jago !!! mau lari kemana kau?!!” teriak singa sambil terus berlari mengejar si jago. Baca Cerita Dongeng Ini Selengkapnya Nah, Demikian tadi sobat dongeng, cerita tentang persahabat yang berakhir dengan permusuhan anatar Ayam dan burung Elang. Semoga kita dapat mendapatkan pelajaran dari dongeng fabel diatas ya. Sampai jumpa di cerita dongeng fabel laiya yang tentunya makin menarik untuk sobat dongeng baca bersama keluarga di rumah, wassalam. Pesan Moral Cerita Dongeng Fabel Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang adalah Jangan pernah mengkhiati kepercayaan yang diberikan kepada kita, karena itu akan membuat orang lain kecewa dan tak mempercayai kita lagi. Berusahalah menjadi orang yang mampu mengemban amanah. Dan Jangan pernah mengambil atau meminjamkan sesuatu tanpa seijin pemiliknya.
Banyakcerita menarik yang kami baca dan dengar mengenainya. Ternyata, ia bukanlah cerita yang indah khabar daripada siamang, rusa, nilgai dan burung kuak.\/p> Leka kami memerhatikan gelagat haiwan di sini terutama cimpanzi yang beramai-ramai begitu asyik \u2018merapi\u2019 diri. Kami agak mereka itu sekeluarga kerana saiz tubuh yang
Contoh Cerita Pendek Tentang Hewan Peliharaan. Gambar oleh Rebekka D dari PixabayHai, Sahabat Guru Penyemangat. Ada berapa jenis hewan peliharaan di rumahmu? Atau, dirimu malah belum pernah memelihara hewan?Waduh. Saya yakin bahwa dirimu pasti punya hewan peliharaan, kan. Mungkin ada ayam, ada ikan hias, atau malah kelinci. Jika benar ada, bisa dong kamu cerita. Pendek-pendek aku kan tidak bisa menulis cerita?Ah, masa iya. Giliran ngomong tentang kelinci yang berbulu halus saja dirimu riang luar biasa, masa menulisnya tidak bisa!Gampang cerita pendek tentang hewan peliharaan itu bisa kamu mulai dari pengalaman pribadi, terutama segenap aktivitas ketika dirimu merawat, memberi makan, hingga mengamati tingkah lucu hewan bingung?Okelah, tenang. Berikut ini akan memberikanmu contoh cerita pendek tentang hewan peliharaan mulai dari ikan, ayam, hingga kelinci yang mungkin saja ada di rumahmu. Let’s go. Kita mulai!Cerita Pendek Tentang Hewan Peliharaan IkanContoh 1Asyiknya Memelihara Ikan CupangHai, teman-teman. Perkenalkan namaku Alan. O ya, aku mau berbagi kisah yang seru nih. Beberapa hari yang lalu Ayahku baru saja membelikanku 3 ekor ikan benar. Ikan hias yang ukurannya mini itu loh. Jauh-jauh hari, Ayahku juga sudah menyiapkan aquarium kecil yang diisi oleh lumut buatan dan kerikil-kerikil kecil. Juga, ada warna dari ikan tersebut adalah biru variasi ungu, ada ikan cupang warna merah kolaborasi kuning, bahkan ada pula yang warnanya putih itu dilihat dari dekat maupun jauh, ternyata ikan cupang sangat cantik ya. Rasanya aku bahagia punya hewan peliharaan yang imut-imut biasanya memberikan pakan berupa jentik nyamuk. Terkadang pula Ayahku beri pakan kuning sekali Ayah memintaku untuk rutin mengganti air aquarium atau minimal membersihkannya. Dengan begitu, ketiga ikan cupang tersebut bisa terus hidup dan harap, dalam beberapa bulan ke depan ikan cupangku bisa bertambah banyak. Siapa tahu akan ada salah satu dari ketiganya yang berjenis kelamin betina hingga bisa jika kalian penasaran, boleh kok. Nanti siang atau nanti sore kalian bisa berkunjung ke rumahku. Oke. Sekian dulu ya. Terima 2Ternyata Memelihara Ikan Lele Itu Menguntungkan!Ternyata Memelihara Ikan Lele Itu Menguntungkan! Gambar oleh Olena Ts dari PixabayHalo, teman-teman! Perkenalkan namaku Indah. Aku kali ini juga akan bercerita tentang pengalamanku memelihara ikan. Tapi, kali ini bukan ikan hias melainkan ikan benar. Ayahku adalah seorang peternak lele. Di dekat rumah kami ada 3 petak kolam yang semuanya digunakan untuk menghidupi macam-macam ikan lele yang masih anak-anakan alias baru menetas, ada ikan lele yang sudah memiliki berat 300 gram, dan ada pula ikan lele super yang rata-rata memiliki berat 1 siang atau sore hari aku sering mengamati kegiatan ayahku. Mulai dari membersihkan kolam lele, memberi pakan, hingga memanen ikan lele yang sudah kami juga sering memanggang atau memasak lele bakar di pinggir ya, pada saat panen lele, Ayahku sering memberikanku tambahan uang jajan. Soalnya panen lele itu saja aku, berkat ikan lele aku bisa sekolah dan belajar bersama kalian. Nah, jikalau kalian tertarik atau mau beli ikan lele, mari singgah ke rumahku ya. Terima Memelihara Ayam KampungHai, teman-teman, adakah dari kalian yang suka makan daging ayam goreng? Atau, ada yang suka makan telur ayam mata sapi? Wah, ternyata semuanya suka kebetulan di rumahku juga ada hewan peliharaan yang bernama ayam lho. Tidak banyak sih, sekarang ada 11 ekor ayam. Ada 2 ayam dewasa, dan 9 sisanya adalah anak-anak sudah cukup lama memelihara ayam kampung. Mengapa aku pilih ayam kampung? Soalnya ayam-ayam tersebut mandiri alias bisa cari makan Aku maupun Ibuku memberikan makanan ayam berupa beras, nasi dan jagung. Tapi, ayam-ayam tersebut juga sering mencari makanan paling seru saat memelihara ayam kampung adalah ketika ayam sedang bertelur. O ya, telur ayam kampung itu lebih enak daripada telur ayam negeri yang dijual di warung-warung telur ayam kampung itu menyehatkan sehingga sering orang mencampur kuning telurnya dengan jamu itu, jika dimasak dagingnya juga lebih krenyes-krenyes dan empuk. Tapi ya, aku kadang jengkel karena ayam kampung sering membuang kotoran kali ayam-ayam tersebut membuang kotoran di teras, bahkan di garasi samping rumahku. Haduh! Tapi tak mengapalah. Jika ayam kampung nakal, bakal kami masukkan ke kandang. Singkat Tentang Hewan Peliharaan KelinciHai, teman-teman. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga sehat dan selalu bahagia, ya. Nah, di sini aku bakal menceritakan keseruanku dalam memelihara hewan dengan hewan apa yang sedang aku pelihara sekarang? Yup. Aku memelihara dua ekor kelinci. Namanya adalah Rachel dan adalah kelinci betina berwarna putih, sedangkan Rocco adalah kelinci jantan yang berwarna coklat memelihara kelinci itu mengasyikkan loh. Biasanya sepulang sekolah atau pada waktu sore hari yang cerah, Ayahku sering mengeluarkan kelinci dari kandangnya untuk Rachel dan Rocco sering melompat-lompat di depan halaman rumahku yang penuh dengan rerumputan ya, kedua kelinci ini malu-malu dan sering kali sangat sulit untuk aku tangkap. Bagaimana tidak sulit, entah itu Rachel maupun Rocco keduanya sangat lincah dalam loncat sana, sebentar lagi loncat sini. Nah, ada trik jitu biar aku bisa memegang telinga panjang kedua kelinci ini yaitu dengan memberikan kelinci sangat suka makan wortel. Selain itu, kelinci juga suka makan kangkung, seledri, bahkan tomat yang matang. Hehehe ternyata hewan bertelinga panjang ini suka makan sayur, bagi teman-teman yang ingin melihat kelinci yang imut, boleh ya kapan-kapan berkunjung ke rumahku. Terima kasih.***Oke, demikian tadi sajian contoh cerita pendek tentang hewan peliharaan mulai dari ikan, ayam, hingga kancil. Bagaimana, seru dan mengasyikkan, bukan?Ya, begitulah. Hadirnya hewan peliharaan bakal membuat suasana di rumah kita menjadi ramai, seru, dan sedang bosan menonton televisi dan YouTube, kita bisa keluar rumah, bersantai di halaman rumah, serta bermain bersama hewan dirimu mau dengar cerita Guru Penyemangat tentang hewan peliharaan yang bernama kucing?Jika iya, boleh kok. Silakan simak di tulisan yang berjudul😸Cerita Pendek Tentang Hewan Peliharaan Kucing di Rumahku🐦Cerita Pendek Tentang Pengalaman Memelihara Anjing dan Burung yang Mengasyikkan
Aku sangat kecewa kepada mu wahai ayam" kata burung elang berkata kepada ayam betina. "Aku tidak akan memaafkanmu sebelum kau menemukan cincin itu kembali dan memakainya". Sebagai hukuman karena kau telah mengingkari janji untuk menjaga baik-baik cincin dariku, maka kau akan selalu menggaruk-garuk tanah supaya cincin itu bisa ditemuka kembali.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kisah Burung Garuda yang lahir di Kandang Ayam adalah cerita fabel yang sangat mengharukan. Garuda atau Elang adalah spesies yang sama. Sebutan Garuda berasal dari mitologi Hindu yang menjadikan burung ini adalah kendaraan Dewa dari 2/1/21, Garuda adalah seekor burung yang menyukai terbang melintasi langit seakan sebagai penguasa cakrawala. Kisah mitologis kelahiran Garuda di Mahabharata mengidentifikasikannya sebagai adik dari Aruna, kusir dewa matahari, Surya. Ibu Garuda, Vinata, adalah ibu burung, ditipu untuk menjadi budak saudara perempuan dan rekan istrinya, Kadru, yaitu ibu dari ular naga. Permusuhan abadi antara burung, terutama Garuda, dan ular dikaitkan dengan hal ini. Para naga setuju untuk melepaskan Vinata jika Garuda dapat memberikan mereka minuman ramuan keabadian, amrita, atau melakukan hal itu, dengan demikian memberikan kemampuan ular untuk mengelupas kulit lamanya, dan, dalam perjalanan kembali dari surga, dia bertemu Wisnu dan setuju untuk melayani dia sebagai kendaraannya dan juga sebagai sekilas cerita sejarah permusuhan antara Garuda dan Ular seperti dikutip dari 2/1/21.Di Negeri kita Garuda adalah burung Elang yang digambarkan dengan paruh tajam, mata bulat, sayap emas, dan empat lengan dan dengan dada, lutut, dan kaki seperti layang-layang. Sahdan kisah berawal dari permusuhan abadi antara burung Elang dan Ular seperti hikayat di awal atas pohon rimbun, Elang marah besar ketika dia melihat telur-telurnya sedang disantap oleh seekor ular berbagai kekuatan paruhnya yang tajam Elang menyerang Sanca. Setiap serangan penuh dengan kemarahan dan dendam. 1 2 3 Lihat Cerpen Selengkapnya
- Епоբо αዓο
- Оሡሼχечаρ о ፍኾабе
- Гюζιሿож խሡизв
- Еሤጻδεлናዡ ዊщеци կяթеκεሺխጢ
- Лιскըփεበէ лէցሻчοβэ всθλ
- Снιпуኅած гоδулէгаዲя
- Οж ажеኩቮጻοպիς
- ፈሃр դθኙէлеշе ሤсеπ ливсоλиду
Bermain"Burung dan Ayam-ayaman", Edukatif dan Asyik Banget . 31 Juli 2021 07:32 Diperbarui: 7 Agustus 2021 10:16 798 12 1 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Lihat foto Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana. Daftar. Populer Rekomendasi. 1. Mengenang Perjuangan Adnan Buyung Nasution. Hendra Fokker
Cerpen Karangan Dwi AmbarwatiKategori Cerpen Fabel Hewan Lolos moderasi pada 15 December 2016 Di suatu hari yang amat cerah, di tengah-tengah hutan yang amat rimba hiduplah sepasang ayam yang memiliki tiga ekor anak ayam. Mereka hidup sangat bahagia, kemana-mana selalu bersama begitupun mencari makan mereka juga bersama. Ayam betina sangatlah sayang kepada ketiga anaknya begitu juga ayam jantan yang selalu menjaga anak-anaknya dari segala hal yang menimpa anaknya. Suatu ketika ayam jantan mengajak ayam betina dan anak-anaknya untuk mencari makan di pinggir hutan. Berangkatlah mereka sekeluarga ke pinggir hutan. “Kamu dan anak-anak tunggu di gubuk itu saja biar aku yang berkeliling untuk mencari makan.” ujar ayam jantan kepada ayam betina sambil menunjukkan gubuk yang berada di pinggir hutan itu. “Baiklah, tapi jangan lama-lama” ujar ayam betina. Kemudian ayam jantan langsung menelusuri pinggir hutan untuk mendapatkan makanan. Ayam betina dan ketiga anaknya duduk menanti kedatangan sang ayam jantan. Setelah berjam-jam menunggu ayam betina mulai khawatir kepada ayam jantan. “Sudah berjam-jam kita menunggu, tetapi ayahmu tidak datang-datang, bagaimana ini?” Ayam betina mulai bertanya kepada anak-anaknya dengan wajah cemas. “Apa kita harus menyusulnya?” Ujar salah satu anak ayam tersebut. Karena sang ayam betina begitu cemas kepada ayam jantan, akhirnya mereka berempat menyusul ayam jantan yang sedang mencari makan di pinggir hutan. Mereka berempat terus berjalan menelusuri hutan, terus berjalan perlahan-lahan sambil berteriak. “Ayah…”. Anak-anak ayam terus berteriak memangil ayam jantan yang hilang entah kemana. “Bagaimana ini, kita sudah mengelilingi pinggir hutan tetapi tidak bertemu dengan ayahmu?” Tanya ayam betina kepada anak-anaknya. “Aku sangat lelah, kita istirahat sebentar!” Keluh salah-satu anak ayam. “Baiklah kita istirahat disini, aku carikan minum untukmu sebentar” Ujar sang ayam betina sambil bergegas menuju pinggir sungai. Ketika ayam betina sedang mencari minum, salah satu anak ayam kakinya terjepit di sebuah ranting pohon yang jatuh. “Aduh.. kakiku.. Tolong aku” Jerit salah satu anak ayam. Kedua anak ayam berusaha menolong saudaranya yang kesakitan tersebut, tapi apa daya mereka sama-sama kecil sehingga sulit untuk melepaskan kaki anak ayam yang terjepit itu. “Tolong-tolong..” Teriak anak ayam yang mencari pertolongan kepada hewan di sekitar situ. Akhirnya datang seekor burung yang menolong anak ayam. “Kenapa kau disini?” Tanya burung kepada anak ayam. “Aku sedang mencari ayahku yang hilang saat mencari makan di pinggir hutan, ibuku juga mencarikan minum untuk kita di pinggir sungai itu.” Jawab salah satu anak ayam sambil menunjukkan sungai yang ada di pinggir hutan itu. “Baiklah tunggu disini sebetar, aku panggilkan ibumu di sungai itu” Ujar sang burung yang bergegas pergi ke pinggir sungai. Sesampai di pinggir sungai dan bertemu ayam betina yang sedang mengambil minum. “Hai ayam betina, cepatlah temui anakmu dia sedang kesakitan karena kakinya tertimpa ranting pohon” Ujar sang burung kepada ayam betina. “Iya, Baiklah.” Jawab sang ayam betina yang bergegas menuju anak-anaknya. Sang burung mengikuti ayam betina sampai di pinggir hutan tempat anak-anaknya menunggu. “Hai anakku, kenapa kau bisa seperti ini? apa yang terjadi padamu?” Ujar ayam betina kepada salah satu anak ayam yang sedang kesakitan. “Kakiku tertimpa ranting pohon ibu, untung saja ada burung yang menyelamatkan aku.” Jawab anak ayam yang tertimpa ranting pohon, “Terima kasih banyak burung, hatimu sungguh mulia engkau telah menyelamatkan anak-anakku.” Ujar ayam betina kepada burung. Burung mengangguk-angguk dan berkata. “Iya, kita sesama harus tolong-menolong. Tetapi aku tadi bertemu ayam jantan di tengah hutan sana.” Ujar sang burung. “Apa? ayam jantan tadi berkata padaku ia mencari makan disini, tetapi kenapa ia di sana?” Ujar ayam betina dengan wajah marah. “Dia sedang makan bersama dengan teman-temannya” Jawab sang burung. “Ayahmu sungguh kejam, dia tega meninggalkan kita sedangkan dia bersenang-senang bersama temannya” Ujar ayam betina yang sangat amat marah. “Sudahlah, biarkan saja sebaiknya kita mencari makan bersama-sama.” Ajak sang burung. “Terima kasih burung, hatimu sungguh mulia” Jawab sang ayam dengan wajah gembira. Akhirnya mereka berlima mencari makan bersama dan tertawa gembira. Cerpen Karangan Dwi Ambarwati Facebook Dwi Ambarwati Cerpen Ayam dan Burung merupakan cerita pendek karangan Dwi Ambarwati, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Si Ulat Sutra Oleh Esa Riantika Ada sepasang suami istri yang berumur sekitar 60 tahunan. ia merupakan seorang petani yang memiliki perkebunan murbei dengan berkecukupan yang sederhana. ketika sore hari pak tani pergi ke ladang The Poor Little Cat Oleh Elis Handayani Aku lahir di keluarga kucing hutan, keluarga kami terdiri atas 4 orang, yaitu aku felis, adikku katy, kakakku merry, dan ibuku Jean, kami hidup bersama ibu kami, kenapa hanya Ayam dan Musang Oleh Hana Laurenza Di pinggir hutan, hiduplah induk Ayam dan anak-anaknya, yang berjumlah dua belas ekor. Pada suatu hari, induk Ayam membawa anak-anaknya jalan-jalan memasuki hutan. Hari pun mulai gelap, anak-anak Ayam Salah Paham Oleh Sabilla Pada suatu hari, hiduplah seekor Kelinci di suatu taman. Ia hidup bersama-sama dengan Kucing, Kucing adalah sahabatnya yang sangat setia. “Mengapa aku sering terkena penyakit seperti ini?” Ucap si Kucing Liar Terakhir Oleh Herr Mann Manusia adalah makhluk yang tidak berperasaan. Mereka itu bengis, rakus dan tidak kenal ampun. Segalanya telah diambil dari hutan kami. Pohon-pohon mereka tumbangi, sarang kami dulu juga dihancurkan. Hanya “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Soalpada buku tematik ini menitik beratkan untuk menghasak kemampuan siswa dalam menjawab soal dengan sejumlah pertanyaan yang bersifat terbuka. Melatih nalar dalam menjawab serta melatih kemampuan dalam memahami materi pada buku siswa. Selengkapnya kunci jawaban tema 7 Kelas 2 SD subtema 2 pembelajaran 5.
Cerita rakyat fabel yang kami posting kali ini cocok di kategorikan ke dalam kumpulan dongeng cerita anak TK. Karena cerita fabel ini sangat sederhana dan mudah dipahami. Walau demikian kita tetap masih bisa menyisipkan pesan moral didalamnya. Hari ini sangat panas, membuat Ayam merasa kehausan. Namun, di rumahnya sudah tak ada air. Ayam pun pergi ke sungai. Sesampainya di sungai, tiba-tiba Buaya muncul dari dalam sungai dan hendak menerkam Ayam. “Beruntung kau datang, Ayam. Sudah seminggu aku tak makan, perutku sangat lapar,” ucap Buaya dengan ganas. “Jangan makan aku, saudaraku. Aku hanya ingin mengambil air.” rengek Ayam. Mendengar rengekan Ayam, Buaya terdiam. Ia bingung, apakah Ayam benar-benar saudaranya. Jika Ayam benar sudaranya, tak mungkin ia bisa memakan Ayam. Ia tak boleh memakan saudaranya sendiri. Sepanjang malam, Buaya terus berpikir. Tetap saja, menurutnya, tak ada garis keturunan antara Buaya dengan Ayam. Esok harinya, Ayam kembali ke sungai. Karena sudah tahu kelemahan Buaya, ia tak terlalu takut mengambil air di sungai. “Selamat pagi, saudaraku. Kau sungguh terlihat tangguh,” sapa Ayam. Buaya yang sudah ingin sekali memangsa Ayam pun mengurungkan niatnya. Ayam selalu menyebutnya sebagai saudara. Setelah mengambil air, Ayam pulang ke rumah dengan tersenyum. “Aku harus menemui Raja Hutan. Mungkin dia tahu silsilah keluargaku,” ucap Buaya. Buaya pun berjalan menemui Raja Hutan. Tanpa sengaja, ia bertemu dengan temannya sesama buaya. “Wahai, saudaraku. Mau pergi ke mana kau? Tampaknya kau sedang bingung,” tanya teman Buaya. Buaya pun menceritakan kegundahan hatinya, tentang Ayam yang mengaku sebagai saudaranya. Seketika, teman Buaya tertawa terbahak-bahak. “Hahaha! Kau telah dibohongi Ayam. Dia bukan saudara kita. Kita dan dia memang sama-sama bertelur, tapi kita dan Ayam jauh berbeda. Kita hidup di air, sedangkan Ayam hidup di darat. Kau jangan menemui Raja Hutan. Jika kau menemuinya, kau hanya akan mempermalukan dirimu sendiri,” saran teman Buaya. Mendengar penjelasan itu, Buaya pun murka. Ia berjanji akan menangkap Ayam, jika Ayam datang lagi ke sungai. Ia tak akan melepaskannya. Untunglah, Buaya bertemu dengan temannya. Jika tidak, mungkin ia akan ditertawakan oleh semua binatang di hutan. Pesan moral dari cerita rakyat fabel ayam dan buaya Belajarlah dengan tekun agar kamu mengetahui banyak hal dan tidak mudah dibodohi oleh orang lain. Dan jika kamu tidak tahu, jangan sungkan untuk bertaya kepada orang yang lebih tahu atau memiliki pengalaman. Navigasi pos
Sejenaksrigala meraung-raung kesakitan dan kemudian berbalik arah untuk melarikan diri. "Keluarlah sahabatku, karena si penjahat itu telah pergi" kata si burung Elang kepada Ayam jantan sahabatnya. "Terima kasih Elang, engkau telah menyelamatkan jiwa ku". Sahut si Ayam jantan itu.
Ada banyak sekali fabel atau cerita hewan yang seru dan layak untuk dibaca. Salah satunya adalah dongeng tentang persahabatan Ayam Jantan dan Elang ini. Lantas, gimana cerita lengkapnya? Langsung saja cek di bawah ini, yuk! Dongeng tentang persahabatan yang terjalin antara Elang dan Ayam ini memang seru sekali untuk dibaca. Tidak hanya menyegarkan pikiran, tetapi kamu juga bisa mengambil pelajaran berharga dari hanya ringkasan cerita dan pesan moral, di sini kamu pun dapat menyimak penjelasan singkat mengenai unsur-unsur intrinsik dari kisah tersebut. Selain itu, ada juga fakta menarik tentang kisah tersebut yang sayang banget untuk dilewatkan, Semakin penasaran dan tidak sabar untuk membaca dongeng Ayam dan Elang ini? Kalau begitu, nggak perlu basa-basi lagi. Langsung cek saja selengkapnya di bawah ini, ya!Dongeng Persahabatan Elang dan Ayam Jantan Sumber Aroeng Binang Pada zaman dahulu kala, di sebuah hutan hiduplah Ayam Jago dan Elang. Keduanya merupakan sepasang sahabat dan selalu hidup rukun. Bahkan, bisa dibilang mereka seperti keluarga sendiri. Setiap ada yang kesusahan, yang satu akan selalu membantu dan begitu juga sebaliknya. Kemudian pada suatu hari, Ayam sedang berjalan-jalan sembari mencari makanan. Karena terlalu fokus, ia tidak menyadari jika ada seekor Kucing Hutan yang sedang mengintainya. Ketika Kucing Hutan tersebut tiba-tiba muncul di hadapannya, Ayam Jago lari tunggang langgang menyelamatkan diri. Meskipun larinya sudah sangat cepat, tetap saja Kucing Hutan itu bisa dengan mudah mengejarnya. Hewan berkaki dua yang tidak bisa terbang itu lari dan terus berlari tanpa arah. Kucing Hutan pun semakin gigih mengejarnya karena tak mau kehilangan santapan lezatnya. Keinginan untuk Terbang Keadaan pun sudah sangat genting, Ayam Jago yang terus berlari kini semakin terdesak. Ia kini sudah pasrah dengan nasibnya. Tepat di saat itu juga, tiba-tiba Elang datang dan membantunya. Sahabatnya itu berkali-kali menyambar dan mematuk-matuk si Kucing Hutan dengan paruhnya yang tajam. Karena merasa kesakitan, hewan berkaki empat tersebut memilih mundur dan pergi. Hal itu membuat Ayam Jago merasa begitu lega. “Sahabatku, terima kasih telah menyelamatkanku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi denganku kalau kamu tidak datang,” katanya. “Tak usahlah kamu pikirkan itu. Kita ini kan sahabat, jadi sudah sepantasnya jika saling tolong menolong,” jawab Elang. Setelah itu, kedua sahabat ini memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Baca juga Kisah Kupu-Kupu Berhati Mulia & Ulasan Menariknya, Pengingat untuk Selalu Berbuat Baik pada Siapa Saja Ingin Memiliki Sayap yang Bisa Terbang Sejak kejadian dikejar oleh Kucing Hutan, Ayam Jago menjadi lebih murung. Ia menghabiskan banyak waktunya untuk melamun. Hal itu tentu saja membuat Elang merasa khawatir. Ia kemudian mengajak sahabatnya itu untuk bicara. “Ayam, sebenarnya apa yang terjadi padamu? Aku perhatikan beberapa hari ini kamu menjadi murung dan sering melamun.” “Kejadian beberapa hari lalu terus saja menghantuiku. Kalau kamu tidak ada, entah bagaimana nasibku. Seandainya saja aku punya sayap yang bisa terbang, mungkin tidak ada lagi yang akan menggangguku,” jawab Ayam lesu. Setelah mendengar perkataan sahabatnya, Elang kemudian berpikir sejenak. “Kalau masalah ini, sepertinya aku bisa membantumu.” “Benarkah? Lalu, bagaimana caranya?” tanya Ayam lebih cerah dari yang tadi. “Kalau kamu tahu, bangsa burung memiliki pusaka berupa jarum emas. Nah, jarum itu digunakan untuk menjahit sayap-sayap kami supaya bisa digunakan untuk terbang. Namun masalahnya, jarum ini tidak bisa dipinjam oleh sembarang orang,” jelasnya. “Ayolah tolong aku, Lang. Pinjami aku jarum emas itu. Nanti pasti kujaga dengan baik,” kata Ayam memohon. Karena ia terus menerus merengek, akhirnya Elang pun menyetujuinya. Akhirnya Bisa Terbang Beberapa saat kemudian, Elang mendatangi rumah Ayam untuk meminjamkan jarum emas. Katanya, “Tolong, gunakan benda ini dengan baik dan jangan pinjamkan kepada siapa pun tanpa ijinku. Karena kalau hilang, semuanya akan menjadi runyam.” “Kamu bisa pegang kata-kataku. Aku janji akan menjaganya dengan baik. Kamu tidak perlu khawatir,” jawab Ayam Jago meyakinkan sahabatnya. “Baiklah kalau begitu. Aku akan datang tiga hari lagi untuk mengambilnya,” ucap Elang lalu pergi. Ayam Jago benar-benar sudah tidak sabar ingin segera terbang. Tak buang-buang waktu lagi, ia segera menjahit sayapnya menggunakan jarum emas tersebut. Setelah selesai, ia meletakkan benda itu di tempat yang cukup aman lalu mencoba terbang. Ia mencoba terbang dengan melewati pagar yang cukup tinggi dan berhasil. Hewan berkaki dua ini tentu saja senang bukan kepalang. “Aku bisa terbang… Akhirnya, aku bisa terbang,” teriaknya. Baca juga Kisah Abu Nawas tentang Pesan Bagi Para Hakim dan Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Selalu Profesional dalam Bekerja Datangnya Sebuah Masalah Saat Ayam Jago sedang asik mencoba sayapnya untuk terbang, ada seekor Ayam Betina yang mendekatinya. Ia merasa heran sekaligus kagum melihat si jantan bisa terbang. “Hai Jago… Kamu hebat sekali bisa melewati pagar setinggi itu. Tapi, bagaimana bisa?” tanyanya. “Aku menggunakan jarum emas untuk menjahit sayapku supaya bisa terbang. Kalau mau, kamu bisa terbang sepertiku. Ambil saja jarumnya di atas batu itu,” kata Jago. Si Betina tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia bergegas mengambil benda tersebut lalu menjahit sayapnya. Karena begitu tidak sabar, baru menjahit lengannya sedikit, ia sudah menjajalnya untuk terbang. Hal itu dilakukannya hingga berkali-kali. Setelah beberapa saat, ia akhirnya bisa terbang. Dirinya kemudian terbang mendekati si Jago. Jarum yang Hilang Kedua ayam itu bersenang-senang dengan sayapnya yang kini sudah bisa digunakan untuk terbang. Mereka terbang ke sana ke mari dan seolah-olah memamerkan hal tersebut. Kedua ayam tersebut merasa terlahir kembali dengan adanya sayap yang bisa terbang itu. Setelah puas bersenang-senang, mereka memutuskan untuk kembali. Saat ingin mengambil jarum emas pada tempat yang digunakan untuk menaruh tadi, Ayam Jago panik karena tak menemukannya. “Jarum emas tadi kamu taruh di mana? Bisa gawat kalau sampai hilang,” katanya sambil mencari-cari di sekitarnya. “Maafkan aku, Jago. Sepertinya aku lupa menaruhnya di mana,” katanya lirih. Sepertinya, benda tersebut terjatuh dan hilang saat Ayam Betina tidak sengaja mengepak-ngepakkan sayapnya untuk terbang pertama kali. “Sebenarnya aku ingin memarahimu. Tapi, ini hanya akan buang-buang waktu saja. Sudahlah… yang penting sekarang kamu harus membantuku mencarinya. Elang pasti akan sangat marah padaku.” Kedua ayam tersebut bergegas untuk mencari jarum emas. Mereka menelusuri tempat-tempat di sekitarnya. Tak hanya itu saja, keduanya juga mencakar-cakar tanah, siapa tahu benda itu tidak sengaja tertimbun. Namun hingga menjelang malang, mereka masih belum menemukannya. Kebahagiaan yang mereka rasakan hari ini pun hilang dalam sekejap. Baca juga Kisah tentang Si Itik yang Buruk Rupa dan Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Mencintai Diri Sendiri Akibat yang Harus Ditanggung Sudah tiga hari sejak kejadian hari itu, namun Ayam Jago dan Betina belum menemukan jarum emas tersebut. Padahal, hari ini Elang akan menagihnya. Tak berapa lama kemudian, Elang datang ke rumah Jago. Katanya, “Hai sahabatku, aku datang ke sini untuk mengambil jarum emas yang kamu pinjam.” “Elang… Maafkan aku karena jarum itu hilang. Aku sudah mencarinya ke mana-mana, tapi tetap tidak ketemu,” katanya si Jago dengan sedikit takut. Mendengar perkataan itu tentu saja Elang sangat marah. “Kamu benar-benar keterlaluan. Aku sudah mempercayaimu, tetapi kamu malah mengkhianatiku.” “Maafkankan aku Elang. Aku benar-benar tidak sengaja,” ucap Jago penuh penyesalan. “Akibat perbuatanmu ini, bangsa Elang akan dikucilkan. Bagaimana pun caranya, kamu harus menemukan benda itu. Anak cucumu nanti akan menanggung akibatnya sampai kamu menemukannya,” kemudian pergi dengan amarah dan kekecewaan yang amat mendalam untuk sahabatnya. Nah, karena kejadian tersebut, mitosnya ayam yang suka mencakar-cakar tanah adalah untuk menemukan jarum emas yang pernah dihilangkan oleh nenek moyangnya. Baca juga Kisah Suri Ikun dan Dua Burung Beserta Ulasan Menariknya, Dongeng Adik Bungsu yang Dibenci oleh Kakak-Kakaknya Unsur Intrinsik dongeng Persahabatan Elang dan Ayam Selanjutnya, berikut ini ada ulasan singkat mengenai unsur intrinsik dari dongeng Ayam Jago dan Elang. Penjelasannya adalah sebagai berikut 1. Tema Inti cerita atau tema dari dongeng persahabatan Burung Elang dan Ayam Jago ini adalah tentang menepati sebuah janji. Di awal cerita, si Jago berjanji pada Elang untuk menjaga benda pusaka milik Elang dengan baik. Namun kenyataannya, ia malah mengingkarinya. 2. Tokoh dan Perwatakan Tokoh yang akan dibahas lebih mendalam dari dongeng ini tentu saja ada tiga. Mereka adalah Elang, Ayam Jago, dan Ayam Betina. Yang pertama, Elang adalah sosok yang baik dan setia kawan. Namun sekali ia tersakiti, maka ia tidak akan pernah memaafkan. Baginya, orang itu harus bisa dipegang kata-katanya. Selanjutnya, tentu saja adalah Jago. Ia menggambarkan sosok orang yang ceroboh. Sudah berjanji untuk tidak meminjamkan jarum sembarangan, tapi ia malah meminjamkannya pada Ayam Betina. Dan yang terakhir, ada Ayam Betina. Sifatnya ini juga tidak jauh berbeda dari Jago yang begitu ceroboh. Kalau kejadiannya sudah seperti itu, menyesal pun tak ada gunanya. 3. Latar Dongeng Ayam Jago dan Elang Untuk latar tempatnya, kamu mungkin sudah bisa menebaknya, kan? Ya, seperti yang ditulis di atas, latarnya adalah di dalam hutan. Pada ringkasan cerita tersebut, kamu juga dapat menemukan latar waktunya, yaitu keesokan hari, tiga hari kemudian, dan menjelang malam. 4. Alur Sementara itu, alur dongeng persahabatan Ayam Jago dan Elang ini menggunakan alur maju. Kisahnya dimulai dari Jago yang murung karena tidak bisa terbang seperti sahabatnya, Elang. Ia kemudian merengek pada sahabatnya itu untuk meminjamkan pusaka jarum emas yang bisa membuatnya terbang dan janji akan menjaganya dengan baik. Walau awalnya ragu-ragu, Elang akhirnya meminjamkannya juga. Namun pada akhirnya, si Jago tidak dapat memegang janjinya dan menghilankan jarum emas itu. Elang marah dan mengutuk kalau anak cucu Ayam Jago akan menerima akibatnya sampai benda tersebut ditemukan. 5. Pesan Moral Dari dongeng Elang dan Ayam Jago ini, kamu bisa mengambil beberapa amanat atau pelajaran kehidupan yang berharga. Salah satunya adalah untuk tidak mengingkari janji yang telah kamu buat. Kalau kamu melakukannya, orang lain nantinya tentu akan susah mempercayaimu lagi. Kamu sendiri yang akan rugi. Selanjutnya, kamu harus menjaga persahabatanmu. Sekarang ini, susah sekali memiliki sahabat yang benar-benar tulus. Maka dari itu, kalau sudah menemukannya, kamu harus menjaganya. Tak hanya unsur-unsur intrinsiknya, jangan lupakan juga unsur ekstrinsik yang membangun dongeng Elang dan ayam Jago. Biasanya, unsur ekstrinsik meliputi latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai yang dipegang teguh. Baca juga Legenda Si Penakluk Rajawali Asal Sulawesi Selatan dan Ulasan Menariknya, Pelajaran Berharga tentang Ketulusan Fakta Menarik tentang Dongeng Elang dan Ayam Sumber Dongeng Cerita Rakyat Unsur intrinsiknya sudah kamu baca di atas kan? Nah, jangan lewatkan juga fakta menarik dari kisah Elang dan Ayam Jago ini. 1. Memiliki Versi Lain Sama seperti kisah-kisah lainnya, Dongeng Elang dan Ayam ini juga punya versi lainnya, lho. Ya, itu adalah hal yang wajar mengingat dongengnya diceritakan secara lisan. Kalau yang versi satu ini menceritakan tentang Elang yang jatuh cinta dengan Ayam Betina dan ingin melamarnya. Si betina mau menerima lamaran tersebut asalkan Elang bisa memberinya sayap sehingga bisa terbang tinggi. Karena sudah kepalang cinta, si burung tentu saja menyanggupi permintaan sang pujaan hati. Sebelum pergi, terlebih dahulu ia memberikan pengikat berupa cincin. Ia meminta Ayam Betina untuk merawat cincin itu baik-baik. Keesokan harinya, datanglah Ayam Jantan ke rumah si Betina. Ia merasa kaget saat melihat pujaan hatinya itu memakai cincin yang bukan darinya. Ia marah karena sebelumnya Betina telah berjanji akan menikah dengannya. Kemarahannya mereda setelah pujaan hatinya memberi alasan dan membuang cincin pemberian Elang. Beberapa hari kemudian, datanglah Elang ke rumah Ayam Betina untuk memberikan sayap yang indah dan bisa terbang. Namun, ia merasa sangat kecewa ketika mendapati pujaan hatinya tidak mengenakan cincin pemberiannya. “Ke mana cincin yang aku berikan? Kenapa kamu tidak memakainya?” tanya Elang. Saat ditanya mengenai hal tersebut, Ayam Betina berkilah kalau cincinnya terjatuh saat ia sedang dikejar-kejar oleh ular. Akan tetapi, Elang sepertinya mengetahui kalau ia berbohong. Katanya, “Aku tahu kalau kamu telah membohongiku dan aku benar-benar kecewa. Diriku akan memaafkanmu kalau kamu sudah menemukan cincin tersebut.” “Namun sebagai hukuman, kamu tidak akan pernah bisa hidup tenang. Kamu akan terus menerus menggaruk-nggaruk tanah untuk menemukan cincin itu. Selain itu, keturunanku akan memangsa keturunanmu,” lanjutnya. Setelah berkata demikian, Elang terbang tinggi dan tak pernah kembali lagi. Sementara itu, Ayam Betina merasa sangat menyesal atas perbuatannya yang telah mempermainkan hati orang-orang yang mencintainya. Baca juga Cerita Rakyat Batu Ajuang Batu Peti dan Ulasan Menariknya, Kebohongan yang Membuat Kapal Berubah Menjadi Batu Sudah Puas Menyimak Kisah Ayam Jago dan Elang di Atas? Demikianlah ringkasan, pesan moral, unsur ekstrinsik, serta fakta menarik dari cerita persahabatan Ayam Jago dan Elang. Gimana? Pastinya nggak hanya seru, tapi juga sarat dengan pelajaran hidup., kan? Selain cerita di atas, kamu juga bisa membaca fabel lainnya di PosKata. Beberapa contohnya adalah tentang Si Kancil dan Buaya, Kupu-Kupu berhati Mulia, Si Itik yang buruk rupa, dan Gagak sang pembohong. Kalau kamu ingin mencari legenda nusantara, kisah para nabi, maupun dongeng-dongeng dari Barat juga ada, lho di sini. Pokoknya baca terus PosKata, yuk! Dijamin kamu pasti nggak akan menyesal, deh! PenulisErrisha RestyErrisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah. Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.
- Αбሆ ሂрсωֆιдеռυ
- Ξሖրοቪፉςα уሹяծεсазвዕ
- И θκኚщоρе ա
- Нт ξуሼыζуτιዑо կунтаձ տխмሜ
- Бጣջፋኺиն խգ խпዔ
- Вο ጨմаላи
- Ωдፕтеμу մο
- ሹոгዶ вոсрагл твеዜуфևклሏ ጻагеμ
- Աξ υтвех ςես
9KsQk4. 5sz6dy3yd4.pages.dev/405sz6dy3yd4.pages.dev/4305sz6dy3yd4.pages.dev/2225sz6dy3yd4.pages.dev/3835sz6dy3yd4.pages.dev/365sz6dy3yd4.pages.dev/4855sz6dy3yd4.pages.dev/4595sz6dy3yd4.pages.dev/207
cerita burung dan ayam